GET YOUR MONEY

Friday, November 28, 2008

Kita akan memulai beberapa perubahan pada block.

Ingat 4 block kolom yang kita buat sebelumnya? Hapus keempat kolom itu. Jangan khawatir apa yang anda buat hilang.

insert.jpg

Sekarang zoom ke grid bangunan. Tekan i [enter] untuk insert block, atau klik insert pada dashboard.

insert block.jpg

Perhatikan bahwa defenisi block yang anda buat masih ada! Meski objeknya telah anda hapus, defenisi block tetap disimpan pada file.

Insert block K1 pada lokasi yang dilingkari merah berikut.

lokasi k1.jpg

Setelah anda insert, aktifkan copy dengan mengklik pada dashboard atau mengetikkan CO [enter].

Pilih kolom yang baru anda insert, lalu [enter]. Tahan [shift] + klik kanan, lalu S untuk mengaktifkan insert snap. Klik pada kolom anda. Insertion point pada block tersebut itu menjadi base point.

Tahan [shift] + klik kanan, lalu i untuk mengaktifkan intersection snap. Letakkan pada titik-titik yang ditunjukkan lingkaran hijau di atas.

Sisanya, berikan kolom K2.

Idealnya, block adalah library. Jika ada perubahan bentuk pada objek tipikal anda, idealnya anda tidak mengubahnya, tapi menggantinya dengan library baru. Misalnya jika anda ingin mengganti tipe meja A ke tipe meja B, anda tidak mengedit meja A, tapi cukup menggantinya dengan meja B. Suatu saat anda mungkin akan

Namun sifat block yang unik, jika anda mengubah defenisi block, semua block dengan nama sama akan berubah. Dengan demikian, di desain ini kita asumsikan kolom K2 berubah ukurannya.

Aktifkan block editor dengan mengetik BEDIT [enter].

bedit.jpg

Pilih kolom K2 dan klik OK.

Di sini anda akan melihat hanya gambar kolom K2. Ingatlah bahwa titik insert ada di titik 0,0 di block editor. Jangan move objek anda!

editing.jpg

Ketik S [enter] untuk mengaktifkan stretch. Sudah mengenal stretch bukan? Strecth akan mengubah ukuran objek dengan memindahkan vertexnya. Kita akan mengubah ukuran kolom ini dengan menarik vertex bagian bawah ke bawah 50 mm. Atas ke atas 50 mm. Sehingga total panjang kolom bertambah 100. Kita memindahkan pada kedua sisi agar titik 0,0 tetap di tengah.

stretch.gif

Begitu pula untuk lebar, kita akan menguranginya 100 mm. Sehingga harus kita stretch ke kiri dan kanan 50 mm.

Ukuran kolom K2 yang semula berukuran 400×400 menjadi 300×500. Klik close block editor pada dashboard. AutoCAD akan menanyakan apakah anda ingin menyimpan perubahan pada block K2. Klik yes.

Perhatikan bahwa kolom K2 semua sudah berubah.

Sebelum anda meneruskan ke tulisan selanjutnya, ada baiknya anda mencoba tutorial disini untuk menambah pengetahuan anda tentang block. Dan siapkan block dinding di tutorial itu untuk selanjutnya.

Dynamic block mulai diperkenalkan sejak AutoCAD 2006. Konsep dynamic block adalah memiliki satu block, namun kita bisa memperoleh beberapa bentuk yang tipikal dari satu block itu. Misalnya meja yang sama, yang satu ukurannya lebih besar. Tanpa harus membuat block baru, kita bisa mendrag block yang ada untuk mengubah ukurannya. Tanpa dynamic block, kita harus mengexplode dan mengeditnya, atau memasukkan block dengan nama yang berbeda. (klik image untuk melihat animasi)











Mungkin banyak juga yang sudah merasakan manfaatnya, dan menggunakan dynamic block yang ada pada library. Bagi yang ingin membuat dynamic block sendiri, saya akan coba membahas dasar-dasar cara membuatnya.

Pada bagian ini, saya akan memperkenalkan dasar menggunakan parameter dan action yang menjadi tulang punggung dynamic block. Di bagian lain, saya akan coba membahasnya lebih lanjut.

Saya akan membuat satu block dinding bata. Bagi yang tidak ingin membuatnya, bisa download di sini.
Daripada harus menggambar beberapa lines, dan menambahkan hatch setiap kali membuat dinding, tentunya membuat block dinding akan lebih berguna. Kita tinggal membuat satu kali, lalu meng-insert block tersebut. Tapi tanpa dynamic block, hal ini tentu tidak berguna, karena panjang dinding berbeda-beda.

Buatlah block dari elemen-elemen drawing yang ada. Berikan nama yang sesuai. Setelah block jadi, klik ganda block tersebut untuk membuka block editor. Atau bisa juga dengan mengklik kanan saat memilih block tersebut, dan memilih ‘block editor’. Kita akan masuk ke mode ‘block editor’.

Kita akan melihat satu pallete ‘block authoring’ dengan tiga TAB. Kita akan pakai dua saja, yaitu parameters dan action.



















Action pada dasarnya sama dengan apa yang kita lakukan dengan manual editing. Kalau kita ingin menambahkan sifat ‘move’ pada dynamic block, kita tambahkan action ‘move’. Kalau kita ingin tambahkan sifat ’scale’, maka actionnya juga scale.

Untuk latihan ini, kita akan tambahkan sifat ’stretch’ untuk mengubah panjang block.

Sebelum menambahkan action, kita harus mendefenisikan parameter. Parameter mendefenisikan perubahan yang dilakukan action. Parameter harus sesuai dengan action yang ingin dilakukan.

Untuk move, kita butuh ‘base point’. Kita dapat gunakan parameter ‘point’.
Untuk rotation, kita butuh parameter yang bisa mendefenisikan besar sudut putaran, yaitu parameter ‘rotation’
Untuk stretch, kita butuh parameter yang mendefenisikan panjang objek setelah stretch, yaitu ‘linear parameter’.

Kita coba tambahkan linear parameter pada objek. Letakkan seperti ini:













Setelah parameter didefenisikan, kita bisa defenisikan action yang diinginkan. Aktifkan action stretch.
1. Action meminta parameter yang digunakan. Pilih parameter yang diletakkan sebelumnya.

2. Pilih bagian kiri atau kanan yang ingin di stretch.

3. Letakkan dua titik yang mendefenisikan window untuk stretch.















4. Pilihlah objek yang ingin distretch. Karena disini kita akan menstretch semua objek, pilihlah seluruh objek yang ada. Tekan [ENTER] setelah anda selesai memilih objek.

5. Letakkan simbol action di sebelah window untuk stretch. Kita bisa meletakkannya di mana saja. Tapi sebaiknya diletakkan di dekat area yang terpengaruh, untuk mempermudah editingnya kelak.

Sampai disini dynamic block kita sudah selesai Kita akan mengetes dynamic block ini. Klik ‘close block editor’. Saat AutoCAD menanyakan apakah anda ingin menyimpannya, klik YES.

Saat anda kembali ke model drawing, pilihlah block yang baru diedit. Perhatikan bahwa sekarang terdapat panah pada kedua sisinya. Klik dan tarik panah di sebelah kanan. (Jika anda tidak melihat animasi, klik image di bawah)

Artikel ini di kutip dari tentangCAD.com

Mengedit Wall Join

Jika anda sering bekerja dengan beberapa tipe dinding yang berbeda, mungkin anda akan mengalami satu hal yang cukup mengganggu pada sambungan alias wall join-nya. Seringkali bentuk sambungan tidak tampak seperti yang kita inginkan. Kadang di plan beberapa jenis dinding tidak terlalu mengganggu. Namun tampak jelas saat rendering.









Sebetulnya anda dapat mengedit wall join dengan mudah. Anda dapat menggunakan edit wall join dari toolbar





Setelah anda mengaktifkan tool ini, cobalah arahkan ke join yang ingin anda edit. Perhatikan bahwa muncul bujur sangkar pada join tersebut. Ini menunjukkan bahwa join itu yang dapat anda pilih.








Klik kiri pada join tersebut untuk mengeditnya.

Pilihan pada option bar akan aktif. Anda dapat memilih tipe sambungan miter, atau butt. Anda dapat mengklik next untuk melihat alternatif lainnya.



Jika anda sudah merasa OK, klik modify untuk mengakhiri tool ini.




















Terima kasih sebelumnya kepada tentangcad.com yang banyak membantu kita dalam belajar autocad.
Artikel tersebut kami sunting dari tentangCAD.com

Thursday, November 20, 2008

Block Tidak Dapat Di Explode

Sumbangan artikel dari mas Burik. Karena kesibukannya, minta tolong pada saya untuk posting ini di Semua tentang CAD. Buat mas Burik, metode untuk mengubah propertinya saya ganti ya. Karena saat saya uji di AutoCAD 2008 punya saya, tidak ada context menu seperti yang disebutkan. Saya beri tag troubleshoot dan tips, karena ada yang merasa ini error di AutoCAD.Anda mungkin akan menemukan block yang tidak dapat anda explode atau bahkan mungkin kelak anda menginginkannya. Alasan kenapa block tidak dapat diexplode adalah pada saat pembuatannya option allow exploding diaktifkan. Jika anda ingin block ini tetap dapat diexplode, nonaktifkan pilihan ini.

Block yang dibuat dengan option ini diaktifkan, tidak dapat diexplode. Kira-kira seperti inilah yang akan tampak saat di inquiry:

Command: li
LIST 1 found
BLOCK REFERENCE
Layer: “0″
Space: Model space
Handle = 153
Block Name: “test”
at point, X= 38.5151 Y= 21.1763 Z= 0.0000
X scale factor: 25.4000
Y scale factor: 25.4000
rotation angle: 0
Z scale factor: 25.4000
InsUnits: Millimeters
Unit conversion: 0.0394
Scale uniformly: No

Allow exploding: No

Lalu bagaimana supaya block yang terlanjur dibuat bisa diexplode?
Bukalah block tersebut di block editor. Bukalah jendela properties, gantilah allow exploding menjadi yes.
Tutup kembali block editor. Sekarang block anda dapat diexplode.

Wednesday, November 19, 2008

Command Line Caculator

Command line calculator dapat anda gunakan untuk mencari titik, jarak, sudut tertentu dengan menggunakan ekspresi matematik. Saat AutoCAD meminta input titik atau jarak, misalnya, anda dapat gunakan ekspresi ini dan tidak perlu menghitung-hitung atau membuat garis bantu lebih dulu.

Misalkan pada contoh berikut ini, saya ingin meletakkan block ditengah-tengah midpoint line dan center arc. Ketimbang saya membuat garis bantu, saya menggunakan command line calculator.

Caranya? Mudah saja. Saat AutoCAD meminta insertion point, ketikkan ‘CAL (dengan tanda kutip). Karena saya menggunakan dua acuan, yaitu mid point dan center point, saya ketikkan (mid+cen)/2. Tinggal pilih line, lalu arc… selesai!

Command: i
INSERT
Specify insertion point or [Basepoint/Scale/X/Y/Z/Rotate]: ‘cal
>>>> Expression: (mid+cen)/2
>>>> Select entity for MID snap:
>>>> Select entity for CEN snap:

Resuming INSERT command.
Specify insertion point or [Basepoint/Scale/X/Y/Z/Rotate]:
47.1148329,18.323037,0

Anda dapat melakukan hal yang sama saat AutoCAD meminta anda mendefenisikan jarak


artikel ini dikutip dari tentangCAD.com

5 Langkah Dalam Mencetak Gamabar

Atur Unit Kerja

Aturan no. 1 adalah bekerja dengan unit yang sesuai. Jika anda bekerja dengan unit mm, anda harus mengatur UNITS menjadi mm. Jika anda membuat file baru, gunakan template dengan standard ISO.

Perlu diingat bahwa AutoCAD hanya menyediakan skala cetak untuk mm dan inch. Jadi saat ini, gunakan mm untuk menggambar objek dengan ukuran sesungguhnya. Jika menggambar garis 5m, buatlah garis sepanjang 5000mm.

Kelak mungkin anda ingin menggunakan unit m atau bahkan km. Tapi itu cerita lain. Cara ini akan menggunakan semua default AutoCAD.
Atur Ukuran Kertas pada Layout

Selanjutnya adalah mengatur ukuran layout.Klik kanan pada TAB Layout1 (atau nama layout lain yang ingin diubah ukurannya). Pilih page setup manager dari context menu.

Klik modify pada dialog yang terbuka kemudian.

1. Pilihlah jenis printer dan ukuran kertas yang diinginkan.
2. Pada bagian what to plot, pilih layout.
3. Pastikan skala cetak 1:1.
4. (Optional) Atur plot style table yang akan digunakan.

Klik OK.
Tambahkan Border/Title Block

Jika anda sudah punya border untuk dicetak, dapat insert sebagai block di sini. Sekali lagi, gunakan ukuran dengan skala 1:1. Jadi kalau ukuran kertasnya A1 (841×594 mm), gunakan border dengan ukuran itu dikurangi margin. Misalnya 821×554mm (silahkan mengacu pada standar perusahaan masing-masing).

Posisikan agar terletak pada area yang akan dicetak. Area yang akan dicetak ditunjukkan pada layout dengan garis putus-putus.

Buat dan atur Skala viewport

Langkah terakhir adalah membuat viewport dan skalanya. Buatlah viewport dengan menggunakan MV. Lalu atur skalanya dengan cara yang ditunjukkan pada posting ini. Ada cara lain yang biasa digunakan di AutoCAD versi lama, namun tutorial ini bertujuan supaya yang baca dapat mengatur percetakan semudah mungkin.
Cetak Gambar

Pada dasarnya saat mencetak, tidak ada lagi yang harus anda atur. Periksalah pada plot preview untuk memastikan semua sudah sesuai, lalu klik OK.

artikel ini dikutip dari tentangcad.com

10 Langkah dalam menggunakan AutoCAD

Kebanyakan pengguna AutoCAD mempelajari AutoCAD secara otodidak atau dari buku. Atau mungkin diajarkan oleh senior atau temannya. Salah satu kelemahan dari metode ini, kebanyakan anda menjadi terpaku dengan metode yang diajarkan. Anda akan mengikuti cara yang sama dilakukan oleh buku atau teman anda. Yang sebetulnya belum tentu cara kerja yang optimal. Kadang-kadang, meski anda menggunakan AutoCAD terbaru, anda tetap menggunakannya seperti menggunakan AutoCAD R.14!

Alur kerja AutoCAD berubah seiring dikeluarkannya versi-versi baru. Pada artikel ini saya akan mencoba membahas fitur-fitur yang akan membuat kerja anda lebih efektif.

1. Gunakan Template

Apakah setiap kali membuat file baru, anda selalu mendefenisikan styles (text, dimension, etc), layer, linestyles, dan sebagainya? Jika ya, anda membuang waktu beberapa menit setiap membuat file baru. Anda dapat langsung memperoleh hal-hal itu jika menggunakan template. Atur template standar yang ingin anda load untuk QNEW, dan simpan file-file template anda pada folder tersendiri.

2. Gunakan Text Field

Jika anda memiliki banyak teks yang harus anda ubah berkali-kali, teks field akan sangat membantu. Misalnya setiap kali anda harus mengubah tanggal cetak, nama file, digambar, dan sebagainya. Hal ini dapat anda peroleh secara otomatis dengan text field. Dan anda bahkan dapat menyimpan variabel tertentu dalam template.

3. Gunakan Dynamic Blocks

Jujur saja, awalnya saya membenci dynamic blocks. Menurut saya sangat aneh kalau saya punya block dengan nama yang sama, namun bentuknya berbeda-beda. Misalkan saya punya library pintu, saya beri attribute ‘P1′ untuk keyplan. Namun dengan dynamic block membuat ‘kacau’ karena kodenya sama, namun ukurannya berbeda-beda. Menurut saya, dynamic block sangat mengganggu standard perusahaan dan membingungkan. Namun kemudian saya menemukan bahwa dynamic block dapat berguna. Gunakan dynamic block HANYA untuk keperluan visual, tidak untuk scheduling atau komponen standard. Misalkan seperti dinding bata yang saya buat di tutorial ini.

4. Gunakan Annotation Scaling

Annotation Scaling adalah salah satu fitur favorit saya di AutoCAD 2008. Buatlah annotative styles jika anda sering bekerja dengan beberapa skala sekaligus. Anda akan dapat menjaga teks dan anotasi anda tetap terbaca meski skalanya anda ubah-ubah.

5. Gunakan Layer States

Dalam bekerja dengan AutoCAD, kita sering harus mengubah status layer, entah sekedar on/off, lineweight yang berbeda, linestyles, dan sebagainya. Dengan menggunakan layer states dan layer properties per-viewport, banyak keuntungan yang dapat anda dapatkan. Anda bahkan dapat memiliki satu drawing yang ditampilkan secara berbeda-beda!

6. Gunakan Design Center

Design center bisa dikatakan explorernya AutoCAD. Anda dapat mengkopi block, styles, dan berbagai elemen lain dari satu file ke file lain. Design center juga memungkinkan anda membuat tool palletes dari semua block yang ada pada satu file.

7. Gunakan Block Attributes

Block attributes sebenarnya merupakan ‘tag’ atau kode dari suatu block. Seperti part number, id, dan sebagainya. Namun banyak yang tidak mengoptimalkannya. Dengan menggunakan block attributes, anda dapat menghitung jumlah objek secara otomatis, untuk bill of material/bill of quantity.

8. Gunakan Sheetset

Sheetset merupakan manajemen drawing yang sangat baik untuk diterapkan. Banyak fitur otomatis untuk manajemen drawing yang dapat anda terapkan, seperti title block, batchplot, dan sebagainya.

9. Gunakan External Reference

External reference atau XREF dapat mengatasi banyak hal. Gunakan XREF jika anda memiliki desain yang kompleks, dan pisah menjadi beberapa drawing. Lebih baik anda menggunakan XREF daripada block, jika menginginkan bentuk tipikal anda berubah secara otomatis. XREF memungkinkan beberapa desain diubah secara simultan, karena berupa file-file terpisah. Anda juga dapat bekerja dalam mm untuk desain detail, dan m atau km untuk siteplan. Jika anda menggunakan koordinat global, anda akan membutuhkannya… karena pada area yang luas bekerja dengan mm akan mengakibatkan masalah.

10. Bacalah New Features Workshop

AutoCAD versi baru tentu memiliki fitur baru. Merupakan hal yang bijak untuk menyisihkan sedikit waktu untuk melihat new features workshop. Siapa tahu ada fitur baru yang anda butuhkan.

Artikel ini dikutip dari tentangcad.com

Saturday, November 15, 2008

Menggambar hasil pengukuran pada autoCAD

Untuk lebih jelasnya kita harus tau dalam autoCAD ada perintah script yaitu serankaian huruf kata atau simbol yang kita ketikkan pada coommand line sehingga dengan mudah kita dapat menggambar dengan cepat.. tapi itu semua butuh waktu lama untuk mempelajarinya. disini saya akan memberi tip menggambar dengan hasil ukuran dilapangan seperti peta ataupun siteplan
Pertama - tama :
siapkan data hasil pengukuran kita yang biasanya titik koordinat x dan y contohnya 854.02,989.09 maka selanjutnya kita ketik data tersebut atau mencopy lalu paste pada perintah line yang kita masukkan pada autoCAD dan selanjutnya masukkan angka berikutnya sampai menjadi poligon tertutup yang menjadi suatu peta atau site plan. untuk lebih jelasnya silahkan klik disini

Untuk lebih Lengkapnya silahkan kunjungi website saya disini

Saturday, November 1, 2008

KURSUS AUTOCAD BAGI PEMULA

Bagaimana Memulai AutoCAD......
1. Pertama arahkan mouse anda pada saat desktop anda aktif lalu arahkan ke start menu lalu cari autodesk - autocad dan klik kiri pada shorcut yang dituju...Tunggu sampai program terbuka dan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini




Sebelum kita memulai Program AutoCAD.....
Ada satu hal yang perlu ketahui dalam menggunakan AutoCAD, Kita jangan terburu-buru dalam menggambar atau mendesain sesuatu usahakan semua yang kita lakukan terorganisir agar mudah dalam pengeditan nantinya. Karna tidak menutup kemungkinan akan kita revisi dan data yang kita simpan tersebut juga mudah didapatkan oleh rekan kita agar kerjaan kita jadi begitu lancar.
Misalnya
:
- Mengatur Unit yang akan kita pakai seperti Meter, Centimeter atau Milimeter
- Menentukan skala gambar
- Membuat Layer terlebih dahulu agar dapat membedakan garis yang kita gunakan

Setelah itu mulailah kita menggambar........